Jumat, 24 Juni 2011

Jenis-jenis Metode Pemblajaran


1. Metode Ceramah (Lecture)

Metode ceramah adalah penyajian pelajaran oleh guru dengan cara memberikan penjelasan secara lisan kepada peserta didik.

a. Karakteristik metode ceramah
Metode ceramah dilakukan apabila proses pembelajaran yang dilakukan lebih bersifat pemberian informasi berupa fakta atau konsep-konsep sederhana.

b. Prasyarat untuk mengoptimalkan pembelajaran ceramah
Ada beberapa kemampuan yang harus diperhatikan oleh guru untuk mendukung keberhasilan metode ceramah dalam pembelajaran, yaitu:
Menguasai teknik-teknik ceramah yang memungkinkan dapat membangkitkan minat, dan memotivasi siswa.
Mampu memberikan ilustrasi yang sesuai dengan bahan pelajaran
Menguasai materi pelajaran
Menjelaskan pokok-pokok bahan pelajaran secara sistemik.
Menguasai aktivitas seluruh siswa dalam kelas.

Sedangkan yang erlu diperhatikan dalam penggunaan metode ceramah berkaitan dengan kondisi siswa adalah:
Siswa mampu mendengarkan dan mencatat ahan pelajaran yang dijelaskan uru.
Kemampuan awal yang dimiliki siswa berhubungan dengan materi yang akan dipelajari.
Memiliki suasana emosional yang mendukung untuk memperhatikan dan memiliki motivasi mengikuti pekajaran.

c. Keunggulan
Metode ini dianggap ekonomis waktu dan ya.
Target jumlah siswa akan lebih banyak.
Bahan pelajaran sudah dipilih/dipersiapkan .
Apabila bahan pelajaran belum dikuasai oleh sebagian siswa maka guru akan merasa mudah untuk menugaskan dan emberikan rambu-rambu pada siswa yang bersangkutan.

d. Kelemahan
Sulit bagi yang kurang memiliki kemampuan menyimak dan mencatat yang baik.
Kemungkinan menimbulkan verbalisme.
Sangat kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi secara total (hanya proses mental, tetapi sulit dikontrol).
Peran guru lebih banyak sebagai sumber pelajaran.
Materi pelajaran lebih cenderung pada aspek ingatan.
Proses pembelajaran ada dalam otoritas guru.

2. Metode diskusi

Metode diakusi adalah metode penyampaian bahan pengajaran yang melibataktifkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif pembelajaran pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematika.

a. Karakteristik
Tugas utama guru dalam metode diskusi adalah lebih banyak berperan sebagai pembimbing, fasilitator atau motivator agar interaksi dan aktivitas siswa dalam diskusi menjadi efektif. Aktivitas siswa dalam diskusi harus dibimbing, dan dapat diterapkan cara berpikir secara sistematik dengan menggunakan logika berpikir yang ilmiah.

b. Prasyarat untuk mengoptimalkan pembelajaran diskusi
Kemampuan guru yang perlu dipersiapkan dalam melaksanakan pembelajaran diskusi, yaitu:
Mampu merumuskan permasalahan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Mampu membimbing siswa untuk merumuskan dan mengidentifikasi permasalahan dan pengembangan kemampuan siswa.
Mampu mengelola pembelajaran melalui diskusi.
Menguasai permasalahan yang didiskusikan.

Kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang pelaksanaan diskusi, yaitu:
Memiliki motivasi, perhatian, dan minat dalam berdiskusi.
Mampu melaksanakan diskusi.
Mampu menerapkan belajar secara bersama.
Mampu mengeluarkan isi pikiran/pendapat/ide.
Mampu memahami dan menghargai pendapat orang lain.

c. Keunggulan
Bertukar pikiran.
Menghayati permasalahan.
Merangsang siswa untuk berpendapat.
Mengembangkan rasa tanggung jawab.
Membina kemampuan berbicara.
Belajar memahami pendapat/pikiran orang lain.
Memberikan kesempatan belajar.

d. Kelemahan
Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak.
Apabila siswa tidak memahami konsep dasar permasalahan maka diskusi tidak akan efektif.
Materi pelajaran dapat menjadi lebih luas.
Yang aktif hanya siswa tertentu saja.

3. Metode simulasi (Simulation)

Metode simulasi adalah cara penyajian pengajaran dengan menggunakan situasi tiruan untuk menggambarkan situasi sebenarnya agar diperoleh pemahaman tentang hakekat suatu konsep, prinsip atau keterampilan tertentu. Ada beberapa jenis model simulasi diantaranya, yaitu: bermain peran (Role playing), sosiodrama dan permainan simulasi.

a. Karakteristik
Pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi, dan interaksi merupakan bagian dai keterampilan yang akan dihasilkan melalui pembelajaran simulasi. Metode mengajar simulasi lebih banyak menuntut aktivitas siswa sehingga metode simulaasi sebagai metode berlandaskan pada pendekatan CBSA dan keterampilan proses.


b. Prasyarat untuk mengoprimalkan pembelajaran simulasi
Kemampuan guru yang arus diperhatikan untuk menunjang metode simulasi, yaitu:
Mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik, prosedur, dan peran yang akan dilakukan dalam simulasi.
Mampu memberikan ilustrasi.
Mampu menguasai pesan yang dimaksud dalam simulasi.
Mampu mengamati secara proses simulasi yang dilakukan oleh siswa.

Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan dalam penerapan metode simulasi adalah:
Kondisi, minat, perhatian dan motivasi siswa dalam bersimulasi.
Pemahaman terhadap pesan yang akan menstimulasikan.
Kemampuan dasar berkomunikasi dan berperan.

a. Keunggulan
Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam kelompoknya.
Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung dalam pembelajaran.
Dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial.
Dapat membina hubungan personal yang positif.
Dapat membangkitkan imajinasi.
Membina hubungan kumulatif dan bekerjasama dalam kelompok.

b. Kekurangan
Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak.
Sangat bergantung pada aktivitas siswa.
Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar.
Banyak siswa yang kurang menyenangi simulasi.

4. Metode demonstrasi

Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang memahami/ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan.

a. Karakteristik
Metode mengajar demonstrasi identik dengan metode belajar modeling. Dalam demonstrasi cenderung bahan dan situasi yang digunakan adalah objek yang sebenarnya.


b. Prasyarat untuk mengoprimalkan pembelajaran simulasi
Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjang keberhasilan demonstrasi adalah:
Mampu secara proses dalam melaksanakan demonstrasi materi atau topik yang dipraktikkan.
Mampu mengelola kelas dan menguasai siswa secara menyeluruh.
Mampu menggunakan alat bantu.
Mampu melaksanakan penilaian proses.

Kemampuan siswa yang perlu diperhatikan dalam menunjang keberhasilan demonstrasi adalah:
Siswa memiliki motivasi, perhatian dan minat teradap topik yang akan didemonstrasikan.
Memahami tentang tujuan/maksud yang akan didemonstrasikan.
Mampu mengamati proses yang didemonstrasikan.
Mampu mengidentifikasi kondisi dan alat yang digunakan dalam demonstrasi.

a. Keunggulan
Siswa dapat memahami bahan pelajaran sesuai dengan objek yang sebenarnya.
Dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa .
Dapat melakukan pekerjaan berdasarkan proses yang sistematis.
Dapat mengetahui hubungan yang struktural/urutan objek.
Dapat melakukan perbandingan dari bebrapa objek.

b. Kekurangan
Hanya dapat menimbulkan cara berpikir yang konkrit saja.
Jika jumlah siswa banyak dan posisi siswa tidak diatur maka demonstrasi tidak efektif.
Bergantung pada alat bantu yang sebenarnya.
Sering terjadi siswa kurang berani dalam mencoba/melakukan praktik yang didemonstrasikan.

5. Metode eksperimen

Metode eksperimen/percobaan adalah cara belajar mengajar yang melibataktifkan peserta didik dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan itu.

a. Karakteristik
Implementasi dari pembelajaran eksperimen selalu enuntut penggunaan alat bantu yang sebenarnya karena esensi pembelajaran ini adalah mencobakan sesuatu objek. Oleh karena itu, dalam prosesnya selalu mengutamakan aktivitas siswa sehingga peran guru cenderung lebih banyak sebagai pembimbing dan fasilitator.

b. Prasyarat untuk mengoprimalkan pembelajaran eksperimen
Kemampuan guru perlu diperhatikan dalam menunjang keberhasilan eksperimen adalah:
Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan eksperimen.
Menguasai konsep yang dieksperimenkan.
Mampu mengelola kelas.
Mampu menciptakan kondisi pembelajaran eksperimen secara efektif.
Mampu memberikan penilaian secara proses.

Kemampuan siswa yang perlu diperhatikan dalam menunjang keberhasilan eksperimen adalah:
Memiliki motivasi, perhatian, dan minat belajar melalui eksperimen.
Memiliki kemampuan melaksanakan eksperimen.
Memiliki sikap yang tekun, teliti, dan kerja keras.
Mampu menulis, membaca, dan menyimak dengan baik.

a. Keunggulan
Membangkitkan rasa ingin tahu siswa.
Membangkitkan sikap ilmiah siswa.
Membuat pembelajaran bersifat aktual.
Membina kebiasaan belajar kelompok maupun individu.

b. Kekurangan
Memerlukan alat dan biaya.
Memerlukan waktu relatif lama.
Sangat sedikit sekolah yang memiliki fasilitas eksperimen.
Guru dan siswa banyak yang belum terbiasa melakukan eksperimen.

6. Metode karya wisata

Metode karya wisata adalah metode belajar yang aktivitas belajar siswa di bawa ke luar kelas.

a. Karakteristik
Menemukan sumber bahan pelajaran sesuai dengan perkembangan masyarakat, dilaksanakan di luar kelas/sekolah, memiliki perencanaan, aktivitas siswa lebih muncul daripada guru, aspek pembelajaran merupakan salah satuimplementasi dari pembelajaran berbasis kontekstual.

b. Prasyarat untuk mengoprimalkan pembelajaran karya wisata
Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjang keberhasilan karyawisata adalah:
Mampu mengidentifikasi objek karyawisata/outdoor yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Mampu membuat perencanaan dan panduan siswa dalam melaksanakan karyawisata.
Mampu mempersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan dalam karyawisata.
Mampu mengontrol, memfasilitasi, dan membimbing aktivitas siswa selama melaksanakan kegiatan.
Mampu menilai kegiatan karyawisata.

Kemampuan siswa yang perlu diperhatikan dalam menunjang keberhasilan karyawisata adalah:
Mampu memahami petunjuk pelaksanaan karyawisata.
Mampu menyusun laporan hasil karyawisata.
Mampu belajar secara mendiri maupun kelompok.
Mampu menggunakan bahan/alat yang diperlukan dalam kegiatan karyawisata.

a. Keunggulan
Memberikan kesempatan pada siswa untuk memperoleh pengalaman nyata, praktis, dan konkret.
Dapat menumbuhkan rasa senang, minat, dan motivasi terhadap objek tertentu.
Memberikan masukan terhadap program sekolah.
Mendekatkan siswa dengan lingkungan.

b. Kekurangan
Memerlukan alokasi waktu yang cukup banyak.
Memerlukan pengawasan dan bimbingan ekstra ketat terhadap aktivitas siswa.
Akan benyak menggunakan biaya.
Jika tidak dikontrol maka siswa akan selalu terlena dengan bermainnya daripada belajarnya.

7. Metode inkuiri

Metode inkuiri adalah cara penyajian pelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru.

a. Karakteristik
Dalam metode ini cenderung menggunakan pendekatan induktif karena siswa mulai dari hal-hal yang khusus sampai pada konsep umum.

b. Prasyarat untuk mengoptimalkan pembelajaran inkuiri
Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjang keberhasilan karyawisata adalah:
Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan pemecahan masalah.
Menguasai konsep yang di-problem solving-kan.
Mampu mengelola kelas.
Mampu menciptakan kondisi pembelajaran pemecahan masalah secara efektif.
Mampu memberikan penilaian secara proses.

Kemampuan siswa yang perlu diperhatikan dalam menunjang keberhasilan metode pemecahan masalah adalah:
Memiliki motivasi, perhatian, dan minat belajar melalui pemecahan masalah.
Memiliki kemampuan melaksanakan pemecahan masalah.
Memiliki sikap yang tekun, teliti, dan kerja keras.
Mampu menulis, membaca, dan menyimak dengan baik.

a. Keunggulan
Mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah.
Mengmbangkan kemampuan berpikir kritis.
Mempelajari bahan pelajaran yang aktual dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat.
Jika dilakukan secara berkelompok dapat mengembangkan kemampuan sosial siswa.
Mengoptimalkan kemampuan siswa.

b. Kekurangan
Waktu yang digunakan relatif lama.
Bahan pelajaran tidak bersifat logis dan sistematis.
Memerlukan bimbingan dari guru.

8. Metode tanya jawab

Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam proses belajar mengajar melalui interaksi dua arah (two way traffic) dari guru ke peserta didik atau sebaliknya agar diperoleh jawaban.

a. Karakteristik
Guru dituntut untuk menguasai teknik-teknik bertanya dan jenis-jenis pertanyaan dan memiliki semangat tinggi di dalam membangun situasi yang kondusif bagi terjadinya pembelajaran.

b. Prasyarat untuk mengoptimalkan pembelajaran tanya jawab

c. Keunggulan
Dapat menarik dan memusatkan perhatian peserta didik terhadap pelajaran.
Mengetahui kedudukan peserta didik dalam belajar di kelas dari aktivitas tanya jawab dan dari jawaban-jawaban serta tanggapan-tanggapan yang dilontarkannya secara kontinyu.
Lebih merangsang peserta didik untuk mendayagunakan daya pikir dan daya nalarnya.
Menumbuhkan keberanian dalam mengemukakan pendapat.
Pembuka jalan bagiproses belajar yang lain.

d. Kekurangan
Peserta tidak memiliki kesempatan yang sama untuk menjawab maupun bertanya.
Peserta didik yng tidak aktif tidak memperhatikan bahkan tidak terlibat secara mental.
Menimbulkan rasa gugup pada peserta didik yang tidak memiliki keberanian menjawab dan bertanya
Dapat membuang waktu bila peserta didik tidak responsif terhadap pertanyaan.

9. Metode kerja kelompok

Metode kerja kelompok adalah metode belajar dengan mengkondisikan peserta didik dalam suatu group/kelompok sebagai satu kesatuan dan diberikan tugas untuk dibahas dalam kelompok tersebut.

a. Karakteristik
Dalam metode ini guru dituntut untuk dapat mengelompokkan peserta didik secara arif dan proporsional.

b. Keunggulan
Membuat peserta didik aktif mencari bahan untuk menyelesaikan tugasnya.
Menggalang kerjasama dan kekompakan dalam kelompok.
Mengembangkan kepemimpinan peserta didik dan pengajaran keterampilan berdiskusi dan proses kelompok.
c. Kekurangan
Hanya memberikan kesempatan kepada peserta didik yang aktif saja.
Memerlukan fasilitas yang beragam (fisik, ruangan dan sumber belajar).

10. Metode pengejaran unit

Metode pangajaran unit (unit teaching) adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna. Ada 3 jenis pemecahan masalah dalam pengajaran unit yaitu: model terhubung, model jaring laba-laba, dan model terpadu.

a. Karakteristik
Dengan pengajaran metode ini, keunikan atau keragaman dan berbagai tingkat perkembangan peserta didik dapat diakomodasikan, sehingga pengajaran bisa menjadi lebih terbuka.

b. Keunggulan
Membantu peserta didik lebih berfikir komprehensif.
Memperluas wawasan peserta didik.
Memperhatikan karakteristik peserta didik secara khusus.
Disesuaikan dengn tingkat perkembangan, minat, dan bakat peserta didik.

c. Kekurangan
Sulit menentukan topik yang sesuai dengan minat dan bakat anak.
Memerlukan kecakapan khusus.
Memerluakan biaya yang cukup besar.
Memrlukan waktu yang cukup lama.

HAKIKAT, FUNGSI, DAN PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN

Menurut Heinich, dkk (1993) media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata ”medium” yang secara harfiah berarti ”perantara”, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver), seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak, komputer, dan instruktur. Dalam proses pembelajaran terdapat pesan-pesan yang harus dikomunikasikan. Pesan tersebut biasanya merupakan isi dari suatu topik pembelajaran. Pesan-pesan ini disampiakan oleh guru kepada siswa melalui suatu media dengan menggunakan prosedur pembelajaran tertentu yang disebut metode.
Pengertian media yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain:
1). Teknologi membawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Schramm, 1977).
2). Sarana fifik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, vidio, slide, dan sebagainya (Briggs, 1997).
3). Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969).
Media pembelajaran pada hakikatnya merupakan saluran atau jembatan dari pesan-pesan pembelajaran (message) yang disampaikan oleh sumber pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa) dengan maksud agr pesan-pesan tersebut dapat diserap dengan cepat dan tepat sesuai dengan tujuannya.
Pemahaman terhadap konsep media pembelajaran tidak terbatas hahya kepad peralatan (hardware), tetapi yang lebih utama yaitu pesan atau informas (software) yang disajikan melalui peralatan tersebut. Dengan demikian, konsep media pembelajaran itu mengandung pengertian adanya peralatan dan pesan yang mengandung dalam satu kesatuan yang utuh.
Fungsi utama media pembelajaran, yaitu sebagai sarana banru untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif. Dengan fungsi itu, media pembelajaran harus dijadikan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajran itu sendiri. Dalam penggunannya bahan ajar, tidak diperkenankan menggunaknnya hanya sekadar untuk permainan atau memancing perhatian siswa semata. Fungsi lain yaitu untuk mempercepat proses belajar sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan mengurangi verbalisme (salah penafsiran).
Guru dapat lebih mengefektifkan pencapaian kompetensi/tujuan pembelajran melalui penggunaan media secara optimal, sebab media ini memiliki nilai ini memiliki nilai dan manfaat yang sangat menguntungkan, diantaranya:
1). Membuat konkret konsep-konsep yang abstrak.
2). Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar.
3). Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil.
4). Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat.

Sumber:
Anitah, Sri dkk. 2009. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Kamis, 16 Juni 2011

lumba-lumba

Lumba-lumba dan Paus

Bangsa mamalia yang hidup di air, antara lain paus dan lumba-lumba. Hewan ini mempunyai bentuk tubuh yang sangat sesuai untuk hidup di air. Paus dan lumba-lumba tidak memiliki daun telinga. Tubuhnya tidak berbulu, tidak memiliki tangan dan kaki, tetapi memiliki anggota badan yang disebut sirip.
Mamalia ini bernapas menggunakan paru-paru. Paus dan lumba-lumba pada waktu tertentu muncul ke permukaan air untuk bernapas. Pada saat muncul ke permukaan, oksigen dihirup dan karbon dioksida dilepaskan ke udara. Pada paus, karbon dioksida dilepaskan melalui lubang di puncak kepalanya.

Rabu, 15 Juni 2011

PEMBARUAN PENDIDIKAN PADA TINGKAT MIKRO

1. Prinsip yang Menggarisbawahi Pembaruan Pembelajaran
Asal usul kata education adalah educo, yang mengndung makna to lead out; to take out with one to one’s province; to bring out to ship from the harbour; to put to see; to assist at brith; to nourish and support (Lewis & Short Latin Dictionary). Kita sebagi guru dilukiskan sebagai memimpin, membimbing, mendorong, membantu, membidani, memelihara dan mendukung.
Pembelajaran terjadi pada puncaknya jika ekspektasi atau harapan dipusatkan pada keberhasilan (A. Djalil, 1984), yaitu:
a. Rasa takut bukanlah pemicu belajar yang efektif.
b. Perubahan harus diyakini sebagai sesuatu yang selalu mungkin dicapai.
c. Kontrol hanyalah suatu ilusi.
d. Saling tergantung atau “interdeperensi merupakan kunci menuju sukses”.

2. Gambaran Sekolah pada Masa Mendatang
Menurut Townsend dan Otero (1999), pembaruan pendidikan dan pembelajaran hendaknya diduduki di atas empat pilar, yaitu:
a. Pendidikan untuk kelangsungan hidup
1) Literasi dan numerasi
2) Kemampuan teknologi
3) Keterampilan komunikasi
4) Kemampuan dalam menyusun dan mengembangkan rencana
5) Keterampilan berfikir kritis
6) Penyesuaian diri atau adaptability

b. Pemahaman terhadap kedudukan atau tempat kita di dunia
1) Tukar-menukar gagasan
2) Pengalaman kerja dan sikap wiraswasta
3) Kesadaran dan apresiasi terhadap budaya
4) Pengembangan sosial, emosional, dan fisikal
5) Kemampuan berkreasi.
6) Berwawasan luas dan berpandangan terbuka
7) Kesadaran bahwa ada hak seseorang untuk menentukan pilihannya

c. Pemahaman tentang hakikat masyarakat
1) Kemampuan untuk bekarja sama dalam satu tim.
2) Kajian kewarganegaraan.
3) Pengabdian masyarakat.
4) Kesadaran global
5) Pengembangan aset siswa.

d. Pemahaman terhadap tanggung jawab diri
1) Komitmen terhadap pengembangan diri melalui proses belajar seumumr hidup
2) Pengembangan sistem nilai diri
3) Kemampuan kepemimpinan
4) Komitmen terhadap pembngunan masyarakat dan perkembangan global
5) Komitmen terhadap kesehatan diri dan kesehatan masyarakat.

Proses pembaruan masa kini dan masa yang akan datang harus diarahkan untuk:
a. Mengembangkan collaborative learning atau pembelajaran kolaborasi pada tingkat lokal, nasional dan global.
b. Menerima dan menerapkan konsep belajar seumur hidup.
c. Mengembangkan learning communities bukan communities of learners (masyarakat yang gemar belajar, bukan sekedar kumpulan para pembelajar).
d. Menekankan keterampilan proses lebih tinggi daripada sekedar penguasaan ilmu yang spesifik; lebih menekankan keterampilan pada jenjang yang lebih tinggi daripada sekedar penguasaan faktual.

3. Riset tentang Pembelajaran yang Efektif
Scheerens (Townsend & Otero (1990)) mengidentifikasikan empat kategori besar riset persekolahan, yaitu:
a. Mengkaji outcomes pendidikan.
b. Mengkaji fungsi produksi pendidikan.
c. Mengkaji sekolah yang efektif.
d. Mengkaji instruksional yang efektif.

Hasil kajian Scheerens, antara lain mengungkapkan bahwa budaya sekolah, organisasi sekolah, dan aplikasi teknologi kependidikan, efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu pengajaran yang terstruktur, jumlah jam belajar efektif yang tinggi, peluang belajar yang besar, dorongan untuk berhasil yang kuat, harapan atau target yang tinggi, dan keterlibatan orang tua secara aktif dalam program sekolah merupakan karakteristik sekolah dan kelas yang efektif.
Creemers (1992) mengungkapkan sumber daya keberhasilan belajar siswa, natara lain:
a. Knowledge
b. Technology
c. Power
d. Materiel
e. People
f. Time
g. Finance

4. Sekolah yang Efektif dan Berkembang
Menurut B. J. Caldwell & J. M. Spinks (1988), memaparkan ciri-ciri sekolah yang efektif dan berkembang memiliki:
a. Kurikulum
b. Pengambilan keputusan
c. Sumber
d. Hasil belajar
e. Kepemimpinan
f. Iklim

5. Ciri-ciri Pembelajaran yang Disarankan
Peran sekolah dan guru yang terkait dengan siswa, antara lain:
a. Memberikan pemahaman mengenai faktor-faktor yang berpengaruh di dalam mengembangkan pandangan hidup siswa.
b. Mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang penting guna berpartisipasi dalam proses politik.
c. Mengembangkan sikap cinta belajar dan mewujudkannya di dalam setiap kegiatan yang terjadi sepanjang hidup.
d. Mengembangkan bakat kreatif siswa secara penuh dalam berbagai bidangt kesenian.